Block terpilih dalam indeks S&P 500: Bitcoin menuju tonggak arus utama

Pada Juli 2025, perusahaan Block secara resmi menjadi anggota indeks S&P 500, dan raksasa fintech yang dipimpin oleh Jack Dorsey ini akhirnya masuk ke dalam 500 perusahaan publik paling representatif di Amerika Serikat. Setelah berita ini diumumkan, harga saham Block melonjak 14% dalam waktu singkat.

Terpilihnya untuk indeks S&P 500 berarti Block akan menjadi komponen penting dalam portofolio investasi utama global. Diperkirakan, ukuran dana pasif yang melacak S&P 500 melebihi 5 triliun dolar. Berdasarkan bobot Block dalam indeks, diperkirakan akan ada lebih dari 10 miliar dolar modal tradisional yang dialokasikan secara tidak langsung ke Bitcoin melalui kepemilikan saham Block.

Makna dari peristiwa ini jauh lebih besar daripada sekadar sebuah perusahaan teknologi baru bergabung dengan klub elit. Melihat sejarah S&P 500, itu bisa dianggap sebagai sejarah evolusi yang terpaksa menyerap industri baru dan mengakui model bisnis baru. Dari bergabungnya Google pada tahun 2006, hingga pemilihan Meta pada tahun 2013, dan akhirnya inklusi Tesla pada tahun 2020, setiap momen menandai penerimaan mesin kapital Wall Street terhadap konsep-konsep baru.

Namun, pemilihan Block memiliki makna yang lebih terobosan. Ketika dana membeli saham Block, mereka tidak hanya memperoleh ekuitas dari perusahaan pembayaran, tetapi juga secara langsung terekspos pada 8.363 Bitcoin yang ada di neraca mereka. Aliran modal yang mekanis dan tidak dapat dibalik ini dengan cerdik menghindari benteng psikologis investor tradisional terhadap aset kripto, memungkinkan lembaga-lembaga seperti dana pensiun dan dana kekayaan negara untuk secara pasif terpapar pada Bitcoin.

Pihak Block berkomitmen pada Bitcoin karena nilai-nilai pendirinya, Jack Dorsey. Dari Square yang memungkinkan usaha kecil menerima pembayaran kartu kredit, hingga Twitter yang mencoba mewujudkan demokratisasi informasi, dan sekarang sepenuhnya mengadopsi Bitcoin, Dorsey terus mengejar pergeseran kekuasaan dari pusat ke tepi. Di dunia Bitcoin, ia menemukan ideal yang selalu ia cari, yang tidak terikat oleh kepentingan bisnis.

Struktur bisnis Block dengan jelas melayani visi ini. Square dan Cash App sebagai bisnis tradisional menyediakan arus kas yang stabil, sambil membangun basis pengguna untuk bisnis terkait Bitcoin. Departemen internal seperti Spiral dan TBD berfokus pada pembangunan infrastruktur dasar Bitcoin, termasuk pengembangan Lightning Network dan sistem identitas terdesentralisasi. Di sisi perangkat keras, dompet Bitkey dan sistem penambangan Proto bertujuan untuk meningkatkan karakteristik desentralisasi jaringan Bitcoin.

Investasi yang menyeluruh ini akhirnya membuahkan hasil. Ketika Komite Indeks S&P Dow Jones mengevaluasi Block, yang mereka lihat adalah sebuah "perusahaan asli Bitcoin" yang mengintegrasikan Bitcoin secara mendalam ke dalam model bisnisnya dan berkomitmen untuk mendorong adopsinya.

Namun, di balik narasi besar Block juga terdapat kekhawatiran. Ketergantungan yang mendalam pada protokol Bitcoin berarti bahwa setiap peristiwa black swan di tingkat protokol dapat menyebabkan dampak yang menghancurkan. Selain itu, prospek komersialisasi beberapa proyek terdepan masih tidak jelas, dan kinerja keuangan perusahaan juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan beberapa analis.

Bagi dunia kripto, Block mewakili kemungkinan untuk mendorong Bitcoin dari pinggiran menuju pusat melalui pembangunan dan penggabungan. Namun, ketika triliunan dolar dana pasif terpaksa mengadopsi Bitcoin, satu pertanyaan tetap menggantung: apakah ini adalah awal penaklukan Bitcoin terhadap Wall Street, ataukah ini adalah pembukaan untuk penjinakan Bitcoin oleh Wall Street?