Menurut pengamat ekonomi, The Federal Reserve (FED) Amerika Serikat akan segera menghadapi momen bersejarah. Dalam pertemuan kebijakan The FED minggu ini, kemungkinan akan ada dua anggota dewan yang memiliki pendapat berbeda untuk pertama kalinya dalam hampir 30 tahun. Perbedaan internal yang jarang terjadi ini memicu perhatian luar terhadap independensi keputusan The FED.

Ketua The Federal Reserve (FED) Jerome Powell dan beberapa rekan cenderung untuk tetap bersikap wait and see pada pertemuan kali ini. Namun, anggota dewan Waller dan Bowman menyatakan dukungan untuk pemotongan suku bunga, yang sejalan dengan seruan publik dari Presiden. Perlu dicatat bahwa kedua calon pembangkang ini kebetulan diangkat oleh Presiden yang sedang menjabat.

Situasi ini memicu diskusi di pasar mengenai independensi The Federal Reserve (FED). Beberapa ekonom berpendapat bahwa faktor politik mungkin semakin mempengaruhi berbagai lembaga, dan The Federal Reserve (FED) pun sulit untuk berdiri sendiri. Namun, terlepas dari keputusan akhir, tampaknya perbedaan minggu ini sulit untuk dihindari. Jika The Federal Reserve (FED) memilih untuk menurunkan suku bunga, hal ini mungkin akan menimbulkan penolakan dari kalangan hawkish yang khawatir tentang kebangkitan inflasi.

Perpecahan internal yang belum pernah terjadi sebelumnya ini tidak hanya mencerminkan kompleksitas kondisi ekonomi saat ini, tetapi juga menyoroti tantangan yang dihadapi dalam penetapan kebijakan moneter. Bagaimana The Federal Reserve (FED) menyeimbangkan antara menjaga independensinya dan merespons tekanan eksternal akan menjadi fokus perhatian pasar.