Tokenisasi emas: membentuk paradigma baru aset lindung nilai yang on-chain
I. Pendahuluan: Kembali ke permintaan lindung nilai di bawah siklus baru
Dalam beberapa tahun terakhir, ekonomi global menghadapi banyak tantangan, konflik geopolitik yang sering terjadi, tekanan inflasi yang berkelanjutan, dan pertumbuhan ekonomi utama yang lemah, permintaan untuk aset safe haven meningkat kembali. Sebagai aset safe haven tradisional, emas kembali menjadi sorotan, dengan harga emas menembus batas 3000 dolar AS per ons, menjadi tempat berlindung bagi dana global. Sementara itu, dengan percepatan integrasi teknologi blockchain dan aset tradisional, tokenisasi emas menjadi arah baru inovasi keuangan. Ini tidak hanya mempertahankan karakteristik nilai emas, tetapi juga memiliki likuiditas, komposabilitas, dan kemampuan interaksi kontrak pintar dari aset on-chain. Semakin banyak investor, institusi, dan bahkan dana kedaulatan mulai memasukkan tokenisasi emas ke dalam pandangan alokasi mereka.
Kedua, Emas: "Mata Uang Keras" yang Masih Tak Tergantikan di Era Digital
meskipun umat manusia telah memasuki era keuangan yang sangat digital, berbagai jenis aset keuangan bermunculan, tetapi