Akhir dari bull run biasanya berasal dari satu faktor inti: kehabisan dana. Situasi ini terjadi ketika peserta pasar secara umum get on board, dana yang tersedia habis, dan para investor mulai membayangkan keuntungan di masa depan.

Merefleksikan kemeriahan bull run tahun 2021, kita dapat melihat gambaran yang hidup: para investor tidak hanya mengabaikan pengambilan untung, tetapi justru terus menambah posisi di level tinggi. Bahkan ketika memiliki sedikit uang tunai, mereka merasa tidak berinvestasi adalah suatu pemborosan. Investor baru yang masuk ke pasar sangat antusias membeli tanpa memperhatikan naik turunnya harga, bahkan rela meminjam atau menggunakan kartu kredit untuk membeli cryptocurrency, sepenuhnya mengabaikan risiko yang mungkin terjadi.

Pada masa itu, pasar umumnya percaya bahwa cryptocurrency hanya naik dan tidak turun, bahkan terbentuk konsensus bahwa Bitcoin akan mencapai 100.000 dolar AS. Meskipun pasar mengalami koreksi, sebagian besar orang tetap yakin bahwa bull run belum berakhir.

Namun, ketika semua dana peserta pasar telah diinvestasikan, bahkan batas kredit juga habis, pasar mulai kehilangan momentum kenaikan. Mereka yang telah keluar di awal dengan keuntungan, karena telah merealisasikan keuntungan yang signifikan (beberapa bahkan mencapai seratus kali lipat), juga tidak mungkin untuk masuk kembali.

Stagnasi arus dana ini akhirnya mengarah pada berakhirnya bull run. Memahami mekanisme ini sangat penting bagi para investor, yang mengingatkan kita untuk selalu memperhatikan kondisi dana pasar, mempertahankan penilaian rasional, dan menghindari pengambilan keputusan impulsif yang didorong oleh emosi dan psikologi massa.