Baru-baru ini, pasar Aset Kripto menunjukkan beberapa pergerakan yang menarik untuk diikuti. Ketika Ethereum (ETH) turun menjadi lebih dari 3400 dolar, banyak investor berpikir ini adalah kesempatan buy the dip yang baik. Namun, yang mengejutkan, SUI yang dianggap sebagai saham potensial hanya naik 15%, sementara ETH mencatatkan kenaikan sebesar 35%.
Situasi ini bukanlah kasus yang terisolasi. Melihat tren investasi jangka panjang selama dua tahun terakhir, kita dapat menemukan pola: ketika Bitcoin (BTC) naik, kinerja altcoin sering kali tidak dapat mengikuti; sama halnya, ketika Ethereum (ETH) menguat, koin alternatif lainnya juga sulit untuk menandingi kenaikannya.
Fenomena ini memicu pemikiran mendalam tentang strategi investasi altcoin. Bagi para investor yang antusias terhadap altcoin, mungkin sudah saatnya untuk menyesuaikan sikap — alih-alih memegang impian untuk kaya dengan cepat, lebih baik melihat peluang keuntungan jangka pendek dengan cara yang lebih realistis.
Merefleksikan pengalaman investasi pribadi, saya pernah memiliki lebih dari 100 ETH, tetapi sayangnya saya tidak bisa bertahan untuk menyimpannya. Sekarang, ETH yang tersebar di berbagai dompet, termasuk yang sebelumnya disimpan untuk berpartisipasi dalam airdrop LSD (Liquid Staking Derivatives), diperkirakan masih ada puluhan. Arah pergerakan ETH ini di masa depan sangat dinanti-nanti, seberapa tinggi mereka bisa naik, patut untuk kita terus ikuti.
Pola pasar Aset Kripto saat ini tampaknya sedang mengalami perubahan, terutama keunggulan koin utama seperti ETH yang semakin menonjol. Bagi para investor, ini mungkin adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi kembali strategi investasi.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Baru-baru ini, pasar Aset Kripto menunjukkan beberapa pergerakan yang menarik untuk diikuti. Ketika Ethereum (ETH) turun menjadi lebih dari 3400 dolar, banyak investor berpikir ini adalah kesempatan buy the dip yang baik. Namun, yang mengejutkan, SUI yang dianggap sebagai saham potensial hanya naik 15%, sementara ETH mencatatkan kenaikan sebesar 35%.
Situasi ini bukanlah kasus yang terisolasi. Melihat tren investasi jangka panjang selama dua tahun terakhir, kita dapat menemukan pola: ketika Bitcoin (BTC) naik, kinerja altcoin sering kali tidak dapat mengikuti; sama halnya, ketika Ethereum (ETH) menguat, koin alternatif lainnya juga sulit untuk menandingi kenaikannya.
Fenomena ini memicu pemikiran mendalam tentang strategi investasi altcoin. Bagi para investor yang antusias terhadap altcoin, mungkin sudah saatnya untuk menyesuaikan sikap — alih-alih memegang impian untuk kaya dengan cepat, lebih baik melihat peluang keuntungan jangka pendek dengan cara yang lebih realistis.
Merefleksikan pengalaman investasi pribadi, saya pernah memiliki lebih dari 100 ETH, tetapi sayangnya saya tidak bisa bertahan untuk menyimpannya. Sekarang, ETH yang tersebar di berbagai dompet, termasuk yang sebelumnya disimpan untuk berpartisipasi dalam airdrop LSD (Liquid Staking Derivatives), diperkirakan masih ada puluhan. Arah pergerakan ETH ini di masa depan sangat dinanti-nanti, seberapa tinggi mereka bisa naik, patut untuk kita terus ikuti.
Pola pasar Aset Kripto saat ini tampaknya sedang mengalami perubahan, terutama keunggulan koin utama seperti ETH yang semakin menonjol. Bagi para investor, ini mungkin adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi kembali strategi investasi.