Berita terbaru menunjukkan bahwa co-founder proyek Terra, Kwon Do-hyung, mengakui dua tuduhan konspirasi penipuan dan penipuan telekomunikasi di pengadilan AS pada 12 Agustus. Tuduhan ini terkait erat dengan kejadian evaporasi nilai TerraUSD(UST) dan koin Luna pada Mei 2022 yang mengejutkan dunia Aset Kripto, yang menyebabkan kerugian kapitalisasi pasar sekitar 40 miliar USD.
Kwon Do-hyung lahir di Seoul, Korea Selatan pada tahun 1991 dan mendirikan perusahaan Terraform Labs di Singapura pada tahun 2018. Perusahaan ini meluncurkan stablecoin algoritmik TerraUSD dan token governancenya Luna, yang pernah dianggap sebagai inovasi penting di bidang keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Namun, pada Mei 2022, karena adanya cacat dalam desain algoritmanya, TerraUSD kehilangan keterikatannya dengan USD. Ini memicu penurunan nilai yang tajam untuk Luna dan UST, di mana kapitalisasi pasar keduanya hampir menjadi nol. Kejadian ini tidak hanya menyebabkan kerugian besar bagi para investor, tetapi juga memicu reaksi berantai di seluruh industri Aset Kripto, memperdalam tren pasar memasuki fase pasar bearish.
Kejadian ini menyebabkan kerugian besar bagi investor global, dan kemudian Kwon Do-hyung menghadapi tuduhan kriminal atas dugaan penipuan keuangan. Pengakuan bersalahnya kali ini mungkin menandai bahwa kasus koin enkripsi yang sangat diperhatikan ini memasuki tahap baru.
Peristiwa ini sekali lagi memicu diskusi tentang regulasi dan manajemen risiko di pasar Aset Kripto. Para ahli industri menunjukkan bahwa meskipun teknologi blockchain dan Aset Kripto memiliki potensi besar, investor tetap harus berhati-hati dan menyerukan kepada pihak berwenang untuk memperkuat pengawasan terhadap industri, guna mencegah terulangnya peristiwa serupa.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SatoshiNotNakamoto
· 2jam yang lalu
Aku sudah tahu dia tidak akan bisa lari!
Lihat AsliBalas0
MetaverseLandlord
· 08-12 15:53
dunia kripto suckers早该play people for suckers了
Lihat AsliBalas0
DeFiAlchemist
· 08-12 15:52
*menyesuaikan protokol kristalin* keseimbangan matematis ditakdirkan untuk hancur... kami melihat tanda-tanda di yield curve
Berita terbaru menunjukkan bahwa co-founder proyek Terra, Kwon Do-hyung, mengakui dua tuduhan konspirasi penipuan dan penipuan telekomunikasi di pengadilan AS pada 12 Agustus. Tuduhan ini terkait erat dengan kejadian evaporasi nilai TerraUSD(UST) dan koin Luna pada Mei 2022 yang mengejutkan dunia Aset Kripto, yang menyebabkan kerugian kapitalisasi pasar sekitar 40 miliar USD.
Kwon Do-hyung lahir di Seoul, Korea Selatan pada tahun 1991 dan mendirikan perusahaan Terraform Labs di Singapura pada tahun 2018. Perusahaan ini meluncurkan stablecoin algoritmik TerraUSD dan token governancenya Luna, yang pernah dianggap sebagai inovasi penting di bidang keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Namun, pada Mei 2022, karena adanya cacat dalam desain algoritmanya, TerraUSD kehilangan keterikatannya dengan USD. Ini memicu penurunan nilai yang tajam untuk Luna dan UST, di mana kapitalisasi pasar keduanya hampir menjadi nol. Kejadian ini tidak hanya menyebabkan kerugian besar bagi para investor, tetapi juga memicu reaksi berantai di seluruh industri Aset Kripto, memperdalam tren pasar memasuki fase pasar bearish.
Kejadian ini menyebabkan kerugian besar bagi investor global, dan kemudian Kwon Do-hyung menghadapi tuduhan kriminal atas dugaan penipuan keuangan. Pengakuan bersalahnya kali ini mungkin menandai bahwa kasus koin enkripsi yang sangat diperhatikan ini memasuki tahap baru.
Peristiwa ini sekali lagi memicu diskusi tentang regulasi dan manajemen risiko di pasar Aset Kripto. Para ahli industri menunjukkan bahwa meskipun teknologi blockchain dan Aset Kripto memiliki potensi besar, investor tetap harus berhati-hati dan menyerukan kepada pihak berwenang untuk memperkuat pengawasan terhadap industri, guna mencegah terulangnya peristiwa serupa.