Data Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat untuk bulan Juli yang baru dirilis menarik perhatian luas di pasar. Meskipun CPI tahunan secara keseluruhan tetap pada 2,7%, tetapi CPI inti tahunan secara tak terduga melonjak menjadi 3,1%, mencetak rekor tertinggi dalam hampir lima bulan, melebihi ekspektasi analis sebesar 3,0%. Publikasi data ini segera memicu serangkaian reaksi di pasar keuangan.
Harga emas dengan cepat naik setelah data diumumkan, mencapai puncaknya di 3354 dolar AS per ons. Pasar valuta asing juga berfluktuasi, indeks dolar AS turun dalam jangka pendek, sementara mata uang non-dolar AS umumnya menguat. Poundsterling terhadap dolar AS menembus level 1,35, dan euro terhadap dolar AS juga mengalami kenaikan yang signifikan.
Sementara itu, pasar berjangka suku bunga jangka pendek AS mengalami penurunan, mencerminkan bahwa trader memperkuat ekspektasi tentang kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan September. Namun, beberapa analis menyatakan kekhawatiran terhadap data ini. Mereka menunjukkan bahwa ini adalah pertama kalinya dalam enam bulan data CPI inti bulanan gagal berada di bawah nilai tengah yang diharapkan, yang mungkin menunjukkan bahwa inflasi akan tetap lebih tinggi dari yang diharapkan dalam beberapa bulan mendatang.
Perlu dicatat bahwa Ketua Federal Reserve Powell sebelumnya menekankan bahwa para pembuat kebijakan lebih memperhatikan tren inflasi selama 12 bulan. Oleh karena itu, kenaikan tak terduga dalam CPI inti kali ini mungkin akan memengaruhi keputusan kebijakan Federal Reserve.
Meskipun data CPI secara keseluruhan sesuai dengan ekspektasi, kenaikan inflasi inti jelas menambah beberapa ketidakpastian pada prospek ekonomi AS. Para pelaku pasar akan memantau data inflasi dalam beberapa bulan mendatang untuk menilai tindakan kebijakan yang mungkin diambil oleh Federal Reserve. Data ini akan memiliki dampak signifikan pada arah pasar keuangan global, sehingga investor perlu tetap waspada dan menyesuaikan strategi investasi mereka secara tepat waktu.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SilentAlpha
· 18jam yang lalu
Tsk tsk, The Federal Reserve (FED) berpura-pura apa?
Lihat AsliBalas0
ConsensusBot
· 08-12 14:50
Inflasi Naik, go long emas pasti tidak salah
Lihat AsliBalas0
BrokenDAO
· 08-12 14:50
Perjudian yang diharapkan lagi-lagi gagal. Menonton drama sambil menikmati.
Data Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat untuk bulan Juli yang baru dirilis menarik perhatian luas di pasar. Meskipun CPI tahunan secara keseluruhan tetap pada 2,7%, tetapi CPI inti tahunan secara tak terduga melonjak menjadi 3,1%, mencetak rekor tertinggi dalam hampir lima bulan, melebihi ekspektasi analis sebesar 3,0%. Publikasi data ini segera memicu serangkaian reaksi di pasar keuangan.
Harga emas dengan cepat naik setelah data diumumkan, mencapai puncaknya di 3354 dolar AS per ons. Pasar valuta asing juga berfluktuasi, indeks dolar AS turun dalam jangka pendek, sementara mata uang non-dolar AS umumnya menguat. Poundsterling terhadap dolar AS menembus level 1,35, dan euro terhadap dolar AS juga mengalami kenaikan yang signifikan.
Sementara itu, pasar berjangka suku bunga jangka pendek AS mengalami penurunan, mencerminkan bahwa trader memperkuat ekspektasi tentang kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan September. Namun, beberapa analis menyatakan kekhawatiran terhadap data ini. Mereka menunjukkan bahwa ini adalah pertama kalinya dalam enam bulan data CPI inti bulanan gagal berada di bawah nilai tengah yang diharapkan, yang mungkin menunjukkan bahwa inflasi akan tetap lebih tinggi dari yang diharapkan dalam beberapa bulan mendatang.
Perlu dicatat bahwa Ketua Federal Reserve Powell sebelumnya menekankan bahwa para pembuat kebijakan lebih memperhatikan tren inflasi selama 12 bulan. Oleh karena itu, kenaikan tak terduga dalam CPI inti kali ini mungkin akan memengaruhi keputusan kebijakan Federal Reserve.
Meskipun data CPI secara keseluruhan sesuai dengan ekspektasi, kenaikan inflasi inti jelas menambah beberapa ketidakpastian pada prospek ekonomi AS. Para pelaku pasar akan memantau data inflasi dalam beberapa bulan mendatang untuk menilai tindakan kebijakan yang mungkin diambil oleh Federal Reserve. Data ini akan memiliki dampak signifikan pada arah pasar keuangan global, sehingga investor perlu tetap waspada dan menyesuaikan strategi investasi mereka secara tepat waktu.