Tinjauan Pasar Kripto Kuartal Pertama 2025

Awal tahun 2025, pasar kripto dibuka dalam emosi yang kompleks. Pasar sebelumnya berharap pada pergeseran kebijakan Federal Reserve, revolusi teknologi AI, dan kerangka regulasi "ramah kripto" dari pemerintah baru, tetapi kuartal pertama menunjukkan situasi "guncangan makro, inovasi mikro".

Ekonomi makro global menjadi variabel inti yang mendominasi pasar. Federal Reserve menimbang antara risiko inflasi dan resesi, ekspektasi pemangkasan suku bunga pada bulan Maret meski sempat memberikan dorongan sementara bagi pasar, namun tidak dapat mengimbangi kepanikan yang dipicu oleh pecahnya gelembung saham AS. Pemerintah baru mendorong strategi cadangan negara untuk Bitcoin dan menerapkan undang-undang regulasi aset digital, memberikan angin segar bagi industri, tetapi juga memperburuk kontroversi mengenai "biaya kepatuhan".

Bitcoin mengalami penurunan 30% setelah menembus 100.000 USD pada bulan Januari, mengungkapkan pasar melakukan pengambilan keuntungan dari "narasi pengurangan setengah". Altcoin secara keseluruhan tampak datar, tetapi produk inovatif seperti RWA dan titik masuk pengguna masih memberikan dorongan bagi industri. Yang patut diperhatikan adalah beberapa platform perdagangan besar mempercepat penataan ekosistem terdesentralisasi, melalui penggabungan likuiditas on-chain dan teknologi abstraksi akun, mendorong pengguna untuk mengakses DeFi dan skenario lainnya secara mulus. Model "penggabungan terpusat dan terdesentralisasi" ini mungkin akan menjadi kunci pertumbuhan putaran berikutnya.

Lingkungan Ekonomi Makro dan Dampaknya

Pada kuartal pertama 2025, ekonomi makro Amerika Serikat memiliki dampak yang mendalam pada pasar kripto. Korelasi positif antara pasar kripto dan saham AS semakin meningkat, pergerakan indeks Nasdaq dalam beberapa hal menentukan arah mata uang kripto. Inti dari ekonomi makro terletak pada keseimbangan inflasi dan kekuatan ekonomi, pasar memperdagangkan ekspektasi masa depan.

Pemerintah baru yang memangkas banyak pegawai lembaga pemerintah secara langsung menyebabkan peningkatan tingkat pengangguran. Pada saat yang sama, kebijakan tarif mendorong harga barang yang terdampak dan biaya layanan terkait, memperburuk tekanan inflasi dan meningkatkan kemungkinan resesi ekonomi. Kebijakan ini menambah faktor ketidakstabilan di pasar, menyebabkan peningkatan volatilitas di pasar modal.

Mengingat kenaikan dan risiko penarikan potensial akibat pasar pemilihan awal, beberapa lembaga investasi telah menyusutkan rencana investasi mereka pada kuartal pertama 2025, dan beralih fokus pada eksplorasi bisnis strategi OTC. Namun, kebijakan ini mungkin bukan hanya pengaturan ekonomi, melainkan bertujuan untuk meningkatkan posisi tawar dalam negosiasi internasional atau menciptakan kekacauan untuk mencapai tujuan politik dan ekonomi tertentu, seperti mendorong Federal Reserve untuk segera menurunkan suku bunga untuk meredakan masalah utang negara dan merangsang ekonomi. Oleh karena itu, pasar tetap optimis terhadap kinerja pasar kripto selanjutnya.

Kuartal pertama pasar kripto sangat sensitif terhadap data makro. Data Januari secara keseluruhan kuat tetapi pasar stabil, inflasi bulan Februari yang melebihi ekspektasi menyebabkan penurunan harapan pemotongan suku bunga, Bitcoin jatuh tajam, perbaikan data bulan Maret memicu rebound sementara tetapi PCE inti yang melebihi ekspektasi kembali menekan. Melihat ke depan, pergerakan pasar kripto masih akan sangat bergantung pada data makro dan kebijakan Federal Reserve, investor perlu memantau dengan cermat dinamika data inflasi dan pekerjaan.

Kebijakan Cryptocurrency Pemerintah Baru dan Dampaknya

Pemerintah baru menandatangani perintah eksekutif pada Maret 2025 untuk membentuk cadangan strategis Bitcoin, dengan dana berasal dari sekitar 200.000 Bitcoin yang disita. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan Bitcoin sebagai "aset cadangan kedaulatan", memperkuat legitimasi dan likuiditasnya. Dalam jangka pendek, harga Bitcoin melonjak tetapi kemudian turun, dan dalam jangka panjang dapat memicu negara lain untuk meniru, mendorong Bitcoin menjadi aset cadangan internasional. Ini menandai peralihan cryptocurrency menjadi alat strategis negara, yang berpotensi membentuk kembali sistem keuangan global.

Dalam hal regulasi, pemerintah baru mendorong pemecatan ketua SEC, membentuk kelompok kerja aset enkripsi, memperjelas pembagian antara token sekuritas dan non-sekuritas, serta menghentikan litigasi terhadap beberapa perusahaan. Standar akuntansi yang kontroversial dihapus untuk meringankan beban perusahaan. Lingkungan regulasi yang longgar mendorong investor institusi untuk mempercepat masuk, dan lembaga keuangan tradisional diizinkan untuk melakukan bisnis kustodian enkripsi. Dalam jangka pendek, manfaat kebijakan dapat mempercepat inovasi dan arus masuk modal; dalam jangka panjang, perlu waspada terhadap risiko sistemik dan permainan regulasi global.

Dalam hal stablecoin, pemerintah membangun kerangka pengawasan federal, memungkinkan lembaga penerbit untuk mengakses sistem pembayaran Federal Reserve, dan secara jelas melarang penerbitan mata uang digital bank sentral. Aplikasi stablecoin dalam pembayaran lintas batas dipercepat, jalur internasionalisasi dolar diperluas; pangsa pasar stablecoin pribadi meluas, dan integrasi dengan sistem keuangan tradisional semakin dalam.

Pada bulan Februari 2025, pemerintah menandatangani "Memorandum Perdagangan Timbal Balik dan Tarif", yang meminta mitra dagang untuk menyamakan tarif dengan Amerika Serikat, serta mengenakan tarif tambahan terhadap negara-negara yang menerapkan pajak pertambahan nilai. Pada bulan April, lebih lanjut ditandatangani perintah administratif tarif timbal balik, yang memicu negara-negara yang paling terpengaruh untuk segera melakukan tindakan balasan, meningkatkan biaya perdagangan global, dan kemungkinan memperkecil skala.

Kebijakan tarif menyebabkan peningkatan biaya produksi, restrukturisasi rantai pasokan semakin cepat, dan niat investasi perusahaan menurun, sementara Amerika Serikat menghadapi tekanan inflasi yang diimpor. Kebijakan moneter Federal Reserve terjebak dalam dilema, dan ekspektasi pemotongan suku bunga ditunda. Perusahaan terpaksa memindahkan produksi ke negara lain, tetapi infrastruktur dan kekurangan tenaga kerja di dalam negeri AS menghambat kembalinya industri manufaktur. Sektor otomotif, elektronik, dan lainnya terkena dampak, laba perusahaan multinasional tertekan, dan saham teknologi mengalami koreksi. Perang tarif mengurangi kepercayaan terhadap dolar sebagai mata uang penyelesaian, dan beberapa negara menjelajahi jalur de-dolarisasi. Pasar keuangan global umumnya turun, dan likuiditas menghadapi tekanan.

Sebuah proyek DeFi yang didukung oleh pemerintah telah memberikan dampak multidimensi pada industri sejak diluncurkan pada tahun 2024. Proyek ini dipandang sebagai "penanda arah" kebijakan, dan alokasi asetnya ditafsirkan sebagai "pilihan presiden", menarik minat investor untuk mengikuti tren, yang mungkin memperburuk ketergantungan pasar pada "narasi politik". Peluncuran stablecoin dolar AS oleh proyek ini menekankan kepatuhan dan kustodian tingkat institusi, yang dapat mempengaruhi pangsa pasar stablecoin yang ada dan mendorong proses digitalisasi dolar.

Proyek ini diuntungkan oleh penyesuaian kebijakan, menyediakan model yang sesuai untuk proyek serupa, menurunkan ambang batas industri, dan menarik partisipasi lembaga keuangan tradisional, tetapi mungkin menyebabkan gelembung pasar akibat arbitrase regulasi. Proyek ini memiliki banyak aset kripto, sejalan dengan kebijakan "cadangan enkripsi strategis", yang mungkin mengarahkan lebih banyak modal untuk memperhatikan aset digital, mendorong cadangan aset digital menjadi narasi inti pada siklus berikutnya.

Integrasi dan Konektivitas CEX dan DEX

Bursa dan dompet Web3 sebagai pintu masuk dunia enkripsi, dahulu batasnya jelas. Memasuki tahun 2025, bisnis bursa semakin matang, jumlah pengguna meningkat pesat, sementara aktivitas harian di blockchain hanya sekitar 10% dari bursa.

Sejak tahun 2023, bursa mulai memasuki pasar Dompet Web3. Dompet dari suatu bursa menarik pengguna dengan pengalaman produk yang luar biasa, tetapi pada dasarnya tidak memiliki perbedaan signifikan dengan Dompet Web3 tradisional. Dompet Web3 dari bursa lainnya terikat erat dengan akun bursa, mendukung pertukaran cepat antara aset dalam platform dan dompet Web3, mengurangi kekhawatiran keamanan. Dompet ini juga bekerja sama dengan DEX dalam ekosistem untuk meluncurkan IDO yang ditujukan untuk pengguna biasa, dan memungkinkan pengguna dalam platform untuk langsung membeli aset on-chain, memecahkan batasan tradisional antara CEX dan DEX.

Proyek asli enkripsi fokus untuk menyelesaikan kebutuhan nyata pengguna di blockchain. Produk yang diluncurkan oleh suatu jaringan menggabungkan dompet dan platform perdagangan, menyelesaikan masalah transfer dan perdagangan aset multi-chain, dan mendapatkan pengakuan di pasar.

Fusi CEX dan DEX bukan hanya inovasi teknologi, tetapi juga menandakan bahwa pasar kripto telah bergerak dari "pemisahan yang saling berlawanan" menuju "kolaborasi yang saling menguntungkan". Transformasi ini meningkatkan efisiensi dan inklusivitas, tetapi juga membawa tantangan baru dalam hal regulasi, keamanan, dan tata kelola. Di masa depan, peserta yang dapat lebih baik menyeimbangkan efisiensi terpusat dan keuntungan terdesentralisasi akan memimpin arah evolusi infrastruktur keuangan generasi berikutnya.